Tuesday, February 2, 2010

BAKMIE JAWA MBAH HADI TERBAN

Menikmati Terban Jawa mie mbah Hadi

Toko mie Jawa mBah H Hadi, Utara Stasiun Gas Terban (Ex Terminal Terban)
Jl C Simanjuntak, Terban, Yogyakarta

Selasa, Desember 28, 2009, saya dan Mas Eka dan keluarga mereka untuk makan malam Bakmi Terban mbah Hadi. Bakmi mBah Hadi terminal yang terletak di bekas Terban, Terban C Simanjuntak jalan. Lokasi ini relatif mudah ditemukan, karena terletak di tengah kota, dekat dengan UGM, dan Tugu Jogja.

MBah mie adalah seorang pelopor dalam Mr Hadi Gumbreg Hadisumarto (mbah Hadi) pada 1995, dan sejak ia meninggal Mei 2009, usaha diteruskan oleh anaknya.

Turi kami meninggalkan rumah sampai 19:00 di perdagangan sekitar 19,45 Pembeli ini cukup ramai, sehingga kita memiliki urutan nomor, 12 Ketika kami tiba dalam antrian dimasak mie
Baca lebih lengkap DI SINI>>

mo ...tau ...rasanya sate klatak.......?????/yg tentu bikin kita ngiler......

Ini SilangKambing Dia Menikah Hasil Berdasarkan Sepeda
31 Desember 2007 · 3 Komentar

Bagaimana hasilnya bila seekor kambing dikawinkan dengan satu unit sepeda? Hush! tidak berpikir bahwa tidaktidak. Jika Anda datang ke pasar berjajar, Wonokromo, Plered, Bantul, Yogyakarta, Anda akan menemukan bahwa hasil perkawinan silang, yang sate klatak.

Lokasi Pasar berjajar adalah sekitar 7 km dari Makam Imogiri. Pada tengah hari, pasar bertindak seperti pasar tradisional lainnya, menjual beragam sayuran segar, rempah-rempah, sampai daging dan ikan. Pada malam hari, keramaian ini pasar ini tidak sepenuhnya mati karena berubah menjadi pasar sate klatak.

Tidak seperti sate kambing lainnya, sate ini anti-bumbu. Sate klatak tidak dibaluri ramuan bumbu sate membuat perut mengeluarkan aroma menggelitik. Jadi, sate ini garam. Jika ada yang bertanya untuk merica, ya, baik.

Setelah semua, dengan bumbu mentah, daging kambing masih merasa enak dan lembut. Bau kambing akan tetap di belakang. Tapi, itu yang diburu pembeli. Jono, pemilik warung sate klatak, tidak pernah dimaksudkan untuk menghilangkan bau kambing dengan ramuan ketumbar, asam, dan kemiri. "Pembeli enggak suka, ingin mencium bau kambing asli," katanya.

Tusukan satenya merasa lain, yaitu, dari jeruji roda sepeda ontel. "Jika Anda menggunakan bambu, mudah patah," kata Jono. Selain dapat digunakan kembali, panel tersebut dapat mempengaruhi tingkat kematangan sate.

Just so you know, kebanyakan warung sate klatak di pasar berjajar buka malam sampai pagi. Umumnya, pembeli tidak hanya untuk mengisi, tapi makan untuk berbicara hingga larut malam.

Nah, jadi sekarang Anda sudah tahu bagaimana perkawinan antara sepeda dan seekor kambing? Ya daging kambing terjebak dalam jeruji sepeda dan dinamai sate klatak.

baca lebih lanjut di SINI>>